 
INILAH.COM, Jakarta - Kekalahan pasangan calon Gubernur-calon Wakil Gubernur (Cagub-Cawagub) DKI Jakarta dari PKS berdasarkan hasil penghitungan cepat (quick count) menjadi pertanyaan besar. Sebab, pada Pilgub DKI Jakarta 2007 suara pasangan cagub PKS cukup menujukkan hasil yang signifikan yakni hampir 37% suara.
Menanggapi kekalahan ini, mantan Cawagub PKS, Adang Daradjatun angkat bicara terkait kekalahan pasangan Hidayat dan Didik. Menurut dia, hasil Pilgub DKI adalah hasil yang demokratis. Meski kalah, PKS tetap menghargai pemenang dari Pilgub DKI Jakarta.
"Kalau untuk saya, Pak Hidyat, PKS tetap bahwa pemilihan ini milik rakyat, siapa pememangnya kami akan hormati begitu saja," ujar Adang di Gedung DPR, Kamis (12/7/2012).
Menurut dia, masyarakat Jakarta dalam Pilgub DKI sudah sangat dewasa dalam menentukan pilihannya. Sehingga siapa pun yang nantinya ditetapkan sebagai Gubernur DKI Jakarta 2012-2017 adalah gubernur pilihan rakyat Jakarta.
"Jadi masyarakat lebih berani siapa yang dia rasa paling cocok untuk menjadi pemimpin di Jakarta. Saya lebih melihat bahwa dalam konteks kedewasaan masyarakat di Jakarta," tuturnya.
Selain itu, Adang menilai Pilgub DKI Jakarta kali ini sangat demokratis karena kandidat cagubnya banyak sehingga memberi kebebasan bagi masyarakat untuk memilih.
"Kalau untuk saya, saya senang bahwa calonnya banyak. Siapapun juga memilih dengan hati nuraninya. Dan terpilihlah siapa yang jadi pemimpin di Jakarta," tutur mantan Wakapolri itu. [yeh]
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar